Selasa, 28 Februari 2012

Tugas 30 (TPK)


TEORI PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pembuatan keputusan adalah fungsi utama seorang manajer. Meningkatkan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan berarti : a)meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, b)menambah efisiensi kerja manajer.
Kualitas keputusan termasuk :
1. menjabarkan semua alternative
2. ketepatan waktu dan
3. legitimasi.
Teman sekerja umumnya tidak mau menunjukkan kesalahan kita karena mereka juga terlibat atau khawatir dibalas dengan perlakuan sama, menyebabkan kesalahan yang sama berulang kembali. Perbedaan antara kualitas yang potensial dari keputusan dan kualitas keputusan yang sebenarnya perlu diketahui. The effecttiveness reducing behavior : mengurangi kesempatan untuk mendapatkan alternatif penyelesaian yang berkualitas tinggi.
Pembuatan keputusan adalah :  
1.       perumusan permasalahan,
2.       pembahasan alternatif
3.       penilaian/pemilihan alternatif. 
 
Huber :  proses pembuatan keputusan dimulai saat masalah dijajaki dan berakhir ketika satu alternatif dipilih.
Tiga gangguan penjajakan masalah : 1)cenderung merumuskan masalah menurut penyelesaian yang ingin diusulkan : mengurangi kesempatan alternatif lain muncul, 2)cenderung secara sempit dan menurut tujuan yang lebih rendah : menghalangi usaha pengembangan dan survival organisasi tsb,  3)cenderung diagnosa masalah berdasar gejala-gejala yang terlihat (symptoms) : berurusan dengan gejala dan bukan dengan sebab masalah.
Active problem : masalah penting/aktif yang perlu penanganan serius. Teknik pengumpulan ide:
1. Brainstorming = mengumpulkan ide-ide
2. Nominal group teknik = menulis dan mengevaluasi informasi seperti 1., lalu diranking
3. Delphi teknik = menanyai pendapat para pakar dengan panel dan didiskusikan.
Memilih satu alternatif disebut choice making. Situasi keputusan :
1)conspicuous alternatif, situasi keputusan dalam keadaan darurat, alternatif tidak terlalu banyak,
2)multiple alternatif, ada beberapa alternatif, contoh : lokasi gedung, waktu cukup banyak.
3)design solution situation, apabila langkah pencarian alternatif tidak berhasil mengidentifikasikan penyelesaian perlu looping back (melihat langkah sebelumnya) supaya bisa diperhitungkan, waktu banyak.
Yang mengurangi efektivitas implementasi :
a)tendensi tidak memahami benar-benar apa yang perlu dikerjakan,
b)tidak berusaha ada "penerimaan" dan "motivasi" untuk apa yang harus dikerjakan,
c)tidak memberi cukup sumber daya bagi yang perlu dikerjakan.
Janis/Mann : pembuatan keputusan yang mempunyai satu tujuan, misal : memaksimalkan profit, jauh lebih mudah dibanding keputusan untuk mencapai banyak sasaran (hasilnya).
Cara lain mengukur keberhasilan keputusan adalah menguji kualitas dan prosedur yang digunakan dalam menentukan alternative (prosesnya). Kendala-kendala pembuatan keputusan : tradisi organisasi, prosedur-prosedur birokrasi, campur tangan pimpinan, keterbatasan kemampuan, terbatas waktu/dana, dll. Jenis strategi pembuatan keputusan :
1.       strategi optimasi : keputusan diambil yang paling besar manfaat/pay of. Kelemahannya : a)batas kemampuan menghitung semua alternatif, dan b)lebih mahal menghitungnya daripada manfaat keputusan. Stagner :  kebanyakan keputusan pimpinan condong kepada nilai-nilai yang berkenaan kesejahteraan organisasi di masa depan daripada maksimasi profit, perkiraan biaya dan manfaat marginal tidak dibuat teliti, public image perusahaan, tradisi dan kebijakan didahulukan. Manajer unit, keputusannya cenderung ke loyalitas kelompok dan berkompetisi dengan unit lain.
2.       strategi kepuasan : asal cukup memenuhi syarat minimum sesuai keterbatasan kemampuan manusia (bounded/limited  rationality). Cenderung konvensional, ada pengaruh sosial-politik (pada strategi optimasi tidak ada), dikemukakan oleh Herbert Simon.
3.       strategi kuasi kepuasan : menghadapi keputusan yang penting dan berpengaruh ke masa depan dengan konsultasi ke orang kepercayaan dan rekomendasi ahli. Sering untuk keputusan pribadi. Disebut juga pembuatan keputusan moral, sebab : a)memakai satu kriteria, misalnya : kebutuhan modal dilihat dari sisi ekonomi, bukan sisi kesehatan, agama, atau lainnya, b)konsensus dengan memanfaatkan satu jenis info, yaitu "pooling", c)preseden masa lalu : "kerjakanlah apa yang kita telah kerjakan sebelumnya yang sukses, kerjakan yang sebaliknya apabila dulu tidak sukses". Kelemahan : menjurus kepada keputusan yang prematur, konsekuensi negatif, tanpa analisa.
4.       strategi satu set kriteria disebut juga elimination by aspect approach merupakan proses penyempitan pilihan (hampir sama dengan satu kriteria).
5.       strategi penyortiran alternative, yaitu : alternatif disortir.
6.       strategi kuasi optimisasi : memberi bobot disamping analisa payoff
7.       strategi incremental : ditujukan hanya untuk perbaikan alternatif yang ada sekarang bukan mencari alternatif terbaik. Strategi optimisasi untuk perubahan jangka pendek dan drastis, incremental untuk perubahan pelahan-lahan dan jangka panjang, menghindari paksaan, menekankan konsensus. Slovic : incremental menghindari tugas kognisi yang sulit. Muddling through = incremental dengan tidak sadar.
8.       strategi mix scanned. Etzioni : sebagai sintesis dari strategi optimisasi yang kaku dan strategi kepuasan yang incremental dan tidak akurat. Ciri-ciri teknik ini : a)optimisasi dengan elimination by aspect, b)kepuasan dengan ruang lingkup kecil,  c)revisi perlahan-lahan atau fundamental baru,  d)bisa dipakai untuk analisa karier, kesehatan, perkawinan, keuangan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar