TEORI PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah fungsi
utama seorang manajer. Meningkatkan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan
berarti : a)meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, b)menambah efisiensi
kerja manajer.
Kualitas keputusan termasuk :
1. menjabarkan semua alternative
2. ketepatan waktu dan
3. legitimasi.
1. menjabarkan semua alternative
2. ketepatan waktu dan
3. legitimasi.
Teman sekerja umumnya tidak mau
menunjukkan kesalahan kita karena mereka juga terlibat atau khawatir dibalas
dengan perlakuan sama, menyebabkan kesalahan yang sama berulang kembali.
Perbedaan antara kualitas yang potensial dari keputusan dan kualitas keputusan
yang sebenarnya perlu diketahui. The effecttiveness reducing behavior :
mengurangi kesempatan untuk mendapatkan alternatif penyelesaian yang
berkualitas tinggi.
Pembuatan keputusan adalah
:
1. perumusan
permasalahan,
2. pembahasan
alternatif
3. penilaian/pemilihan
alternatif.
Huber : proses
pembuatan keputusan dimulai saat masalah dijajaki dan berakhir ketika satu
alternatif dipilih.
Tiga gangguan penjajakan masalah :
1)cenderung merumuskan masalah menurut penyelesaian yang ingin diusulkan :
mengurangi kesempatan alternatif lain muncul, 2)cenderung secara sempit dan
menurut tujuan yang lebih rendah : menghalangi usaha pengembangan dan survival
organisasi tsb, 3)cenderung diagnosa masalah berdasar gejala-gejala
yang terlihat (symptoms) : berurusan dengan gejala dan bukan dengan
sebab masalah.
Active problem :
masalah penting/aktif yang perlu penanganan serius. Teknik pengumpulan ide:
1. Brainstorming = mengumpulkan
ide-ide
2. Nominal group teknik = menulis dan mengevaluasi informasi seperti 1., lalu diranking
3. Delphi teknik = menanyai pendapat para pakar dengan panel dan didiskusikan.
2. Nominal group teknik = menulis dan mengevaluasi informasi seperti 1., lalu diranking
3. Delphi teknik = menanyai pendapat para pakar dengan panel dan didiskusikan.
Memilih satu alternatif disebut choice
making. Situasi keputusan :
1)conspicuous alternatif, situasi
keputusan dalam keadaan darurat, alternatif tidak terlalu banyak,
2)multiple alternatif, ada
beberapa alternatif, contoh : lokasi gedung, waktu cukup banyak.
3)design solution situation, apabila
langkah pencarian alternatif tidak berhasil mengidentifikasikan penyelesaian
perlu looping back (melihat langkah sebelumnya) supaya bisa
diperhitungkan, waktu banyak.
Yang mengurangi efektivitas
implementasi :
a)tendensi tidak memahami benar-benar apa yang perlu dikerjakan,
b)tidak berusaha ada "penerimaan" dan "motivasi" untuk apa yang harus dikerjakan,
c)tidak memberi cukup sumber daya bagi yang perlu dikerjakan.
a)tendensi tidak memahami benar-benar apa yang perlu dikerjakan,
b)tidak berusaha ada "penerimaan" dan "motivasi" untuk apa yang harus dikerjakan,
c)tidak memberi cukup sumber daya bagi yang perlu dikerjakan.
Janis/Mann :
pembuatan keputusan yang mempunyai satu tujuan, misal : memaksimalkan profit,
jauh lebih mudah dibanding keputusan untuk mencapai banyak sasaran (hasilnya).
Cara lain mengukur keberhasilan
keputusan adalah menguji kualitas dan prosedur yang digunakan dalam menentukan
alternative (prosesnya). Kendala-kendala pembuatan keputusan : tradisi organisasi,
prosedur-prosedur birokrasi, campur tangan pimpinan, keterbatasan kemampuan,
terbatas waktu/dana, dll. Jenis strategi pembuatan keputusan :
1. strategi
optimasi : keputusan diambil yang paling
besar manfaat/pay of. Kelemahannya : a)batas kemampuan menghitung semua
alternatif, dan b)lebih mahal menghitungnya daripada manfaat keputusan. Stagner
: kebanyakan keputusan pimpinan condong kepada nilai-nilai yang
berkenaan kesejahteraan organisasi di masa depan daripada maksimasi profit,
perkiraan biaya dan manfaat marginal tidak dibuat teliti, public image perusahaan,
tradisi dan kebijakan didahulukan. Manajer unit, keputusannya cenderung ke
loyalitas kelompok dan berkompetisi dengan unit lain.
2. strategi
kepuasan : asal cukup memenuhi syarat
minimum sesuai keterbatasan kemampuan manusia (bounded/limited
rationality). Cenderung konvensional, ada pengaruh sosial-politik (pada
strategi optimasi tidak ada), dikemukakan oleh Herbert Simon.
3. strategi
kuasi kepuasan : menghadapi keputusan yang penting
dan berpengaruh ke masa depan dengan konsultasi ke orang kepercayaan dan
rekomendasi ahli. Sering untuk keputusan pribadi. Disebut juga pembuatan
keputusan moral, sebab : a)memakai satu kriteria, misalnya : kebutuhan
modal dilihat dari sisi ekonomi, bukan sisi kesehatan, agama, atau lainnya,
b)konsensus dengan memanfaatkan satu jenis info, yaitu "pooling",
c)preseden masa lalu : "kerjakanlah apa yang kita telah kerjakan
sebelumnya yang sukses, kerjakan yang sebaliknya apabila dulu tidak sukses".
Kelemahan : menjurus kepada keputusan yang prematur, konsekuensi negatif, tanpa
analisa.
4. strategi
satu set kriteria disebut juga elimination by
aspect approach merupakan proses penyempitan pilihan (hampir sama dengan
satu kriteria).
5. strategi
penyortiran alternative, yaitu : alternatif disortir.
6. strategi
kuasi optimisasi : memberi bobot disamping analisa payoff
7. strategi
incremental : ditujukan hanya untuk perbaikan
alternatif yang ada sekarang bukan mencari alternatif terbaik. Strategi
optimisasi untuk perubahan jangka pendek dan drastis, incremental untuk
perubahan pelahan-lahan dan jangka panjang, menghindari paksaan, menekankan
konsensus. Slovic : incremental menghindari tugas kognisi yang sulit. Muddling
through = incremental dengan tidak sadar.
8. strategi
mix scanned. Etzioni : sebagai
sintesis dari strategi optimisasi yang kaku dan strategi kepuasan yang
incremental dan tidak akurat. Ciri-ciri teknik ini : a)optimisasi dengan elimination
by aspect, b)kepuasan dengan ruang lingkup kecil, c)revisi
perlahan-lahan atau fundamental baru, d)bisa dipakai untuk analisa
karier, kesehatan, perkawinan, keuangan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar