Ririn Warsiti
Tugas I DADM
1.425.W006
Angk.XXVI
Pengertian Metode Delphi
Metode Delphi adalah
modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel
digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang
dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh
opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling
reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini diterapkan di berbagai
bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi
pendidikan, program perencanaan dan lain – lain.
Metode Delphi
dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada
tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses
komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam
mendapatkan solusi masalah yang kompleks.
Pendekatan Delphi
memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden.
Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi.
Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun
atas staf dan pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua
kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan.
Grup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain
dan mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator
adalah mengontrol staf dalam pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan
proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli
dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.
Tujuan Metode Delphi
Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah
alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi
“Judgments” tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang
bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik.
Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin
ilmu tertentu.
Prosedur Delphi
Prosedur Delphi
mempunyai ciri – ciri yaitu :
1. Mengabaikan
nama
2. Iterasi dan feedback
yang terkontrol
3. Respon
kelompok secara statistik (Chang, 1993)
Jumlah dari literasi
kuesioner Delphi bisa tiga sampai lima tergantung pada derajat kesesuaian dan
jumlah penambahan informasi selama berlaku. Umumnya kuesioner pertama
menanyakan kepada individu untuk merespon pertanyaan dalam garis besar. Setiap
subsequen kuisioner dibangun berdasarkan respon kuisioner pendahuluan. Proses
akan berhenti ketika konsensus mendekati partisipan, atau ketika penggantian
informasi cukup berlaku.
Kekuatan dari Metode Delphi (Manfaat)
- Cepat konsensus.
- Peserta dapat berada di manapun di dunia.
- Jangkauan berbagai keahlian.
- Menghindari Groupthink.
- Peramalan yang spesifik, satu-dimensi pertanyaan.
Keterbatasan /
Kekurangan Metode Delphi
- Dampak lintas adalah diabaikan dalam bentuk aslinya.
- Tidak berupaya dengan baik dengan paradigma shift.
- Keberhasilan metode tergantung pada kualitas para peserta.
- Satu harus watch out for:
- Mengesankan preconceptions Monitor atau melihat sendiri.
- Mengabaikan dan tidak cukup menyelidiki perbedaan pendapat.
- Underestimating yang menuntut sifat dari Metode Delphi.
Prosedur metode Delphi adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan
pertanyaan Delphi
Ini merupakan kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan
memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden
tidak mengerti garis besar pertanyaan maka masukan proses adalah sia –sia.
Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat
dimengerti oleh responden. Anggota staf harus menginterview pembuat
keputusan benar – benar jelas mengenai pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana
informasi tersebut akan digunakan.
2. Memilih dan
kontak dengan responden
Partisipan
sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui
permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk
melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden
akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan
cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui
penggunaan proses nominasi.
3. Memilih ukuran
contoh
Ukuran panel
responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan
mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang
bevariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar.
4. Mengembangkan
kuisioner dan test 1
Kuisioner
pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar
masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas
akhir respon.
5. Analisa
kuisioner 1
Analisa
kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang
diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden
terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing
respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan
sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan
ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori.
6. Pengembangan
kuisioner dan test 2
Kuisioner
kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari
kuisioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak,
mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu
partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang
akurat, responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1.
7. Analisa
kuisioner 2
Tugas dari
kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang
meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari
tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk
penyelesaian masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai
cara.
8. Mengembangkan
kuisioner dan test 3
Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses Delphi.
9. Analisis
kuisioner 3
Tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis Analisa kuisioner 2.
10. Menyiapkan
laporan akhir.
Evaluasi terhadap Teknik Evaluasi Delphi
Teknik evaluasi Delphi
merupakan salah satu alat dari teknik evaluasi yang digunakan dalam teknik
evaluasi dengan pendekatan keputusan teoritis. Sedangkan teori keputusan
teoritis adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode diskriptif untuk
menghasilkan informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai
hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku
kebijakan. Perbedaan pokok antara evaluasi teoritis keputusan di satu sisi, dan
evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi lainnya, adalah bahwa evaluasi
keputusan teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan
target dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan.
Ini berarti bahwa tujuan dan target dari para
pembuat kebijakan dan administrator merupakan salah satu sumber nilai, karena
semua pihak yang mempunyai andil dalam memformulasikan dan mengimplementasikan
kebijakan dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target di mana kinerja
nantinya akan di ukur.
Teori Delphi ini
sangat baik untuk memecahkan masalah yang bersifat general, dimana rencana
kebijakan tersebut berkaitan erat dengan ahli-ahli bidang tertentu. Karena dari
setiap ahli pada bidang tertentu akan dapat mengeluarkan aspirasinya yang
memiliki kemampuan dari segi yang didalaminya. Selain itu, metode ini tidak
memperhatikan nama dari ahli untuk mencegah pengaruh besar satu anggota
terhadap anggota yang lainnya, dan Masing – masing responden memiliki waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan masing – masing bagian dan jika perlu melihat
informasi yang diperlukan untuk mengisi kuisioner sehingga dapat menghindari
tekanan social psikologi.
Namun, teori ini juga
mempunyai beberapa kekurangan yang juga harus diperhatikan yaitu waktu yang
akan dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan cukup lama, karena metode ini
menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-beda aspek maka dikhawatirkan akan
merepresentasikan opini yang tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan cenderung
berpikir hanya dari aspek yang terbaik baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar